Sebuah rindu yang sempat hilang

kamu dan aku kisah kita yang dipisahkan oleh jarak dan waktu. Sebuah cerita yang sempat menjadi kenangan. menjadi cerita buku yang diabaikan. Setiap kali aku mengenang tentangmu ada rindu yang tak sempat aku ucapan ada kata yang tak bisa aku bisiskkan tepat ditelinggamu. Kamu terlalu jauh! pandanganku saja tak sanggup menjangkaumu. Kita dua sosok yang tak pernah bertemu tak pernah menatap apalagi menyentuh.

 Kita ! aku dan kamu. sudah sekian lama hanya dari huruf, kata dan kalimat kitasaling  mengenal. Hanya sepotong atau bahkan lebih dari ribuan potong emote yang sempat kau kirim melalui ponselmu. Kau hadir begitu saja menyelami lautan kehidupanku yang dulu baik-baik saja. Aku bebas dengan hidupku aku nyaman dengan ceritaku.
Lalu kau hadir membawa cerita baru. Cerita yang tak sempat aku tulis dalam lembaran kenangan yang patut aku rindukan. Awalnya kau baik-baik saja. Lebih baik dari yang ku kira. Namun, pada akhirnya kau hilang dalam ribuan pesan singkat yang menyakitkan.

Kamu! sosok manusia yang berjiwa bijaksana seperti sang dewa dari mimpiku yang menerobos memasuki dunia nyata. Kau mencampuri hidupku seakan hidup ini milikmu. Kau berkata seakan tak pernah pergi dari hidupku nyatanya tak begitu. Aku tak marah apalagi membencimu. Aku berterima kasih karna kau aku mampu menulis kenangan itu lalu melupakanya. Entah mengapa tuhan mengirimmu mengisi daftar teman yang telah aku hapus. Aku tersenyum saat melihat hanya kau satu-satu sosok teman yang memang benar-benar ada disampingku.

Bolehkah aku menyebutmu rindu? aku tidak peduli atas persetujuanmu nanti.Yang jelas aku punya nama untuk memanggilmu. Sosokmu begitu tiba-tiba seperti bayangan yang hilang ditelan malam. Kenangan antara kau dan aku memang menyakitkan. Kita bukan dua sosok yang menjalin hubungan. Kita hanya mengenal sebagai TEMAN lalu menjadi lebih dari seorang kekasih. Saat cerita antara kau dan aku berakhir semua terdiam. Terdiam menyaksikan cerita yang begitu singkat.

Bolehkah aku merindukan sebuah rindu yang sempat hilang itu? jika merindukan sebuah rindu itu adalah kesalahan, maka aku tak sanggup menghitung seberapa banyak kesalahan yang telah aku buat.

Komentar